Sayyid Abu Abdillah Muhammad ibn Sulaiman Al-Jazuli
Tulisan ini adalah
sebagian dari sejarah perjalanan seorang imam yang alim dan amil, seorang wali
Allah swt. yang besar dan sempurna yang ma’rifat kepada Allah swt. yang
muhaqqik dan wasil kepada-Nya, seorang tokoh kerkemuka pada zamannya, yang
berbeda pada masanya, Sayyid Abu Abdillah Muhammad ibn Sulaiman Al-Jazuli
rodliyallahu ‘anhu yang mengarang kitab dalailul khairat.
KELAHIRAN &
NASAB
Beliau dilahirkan di daerah
Jazulah yaitu di sebuah kabilah dari Barbar di pantai negeri Maghrib (maroko)
Afrika. Beliau belajar di Fas yaitu sebuah kota yang cukup ramai yang terletak
tidak terlalu jauh dan tidak terlalu dekat dengan Mesir. Jarak antara Fas dan
Mesir kira-kira 36 derajat 17 daqiqoh atau sekitar 4.064 KM. Di kota Fas beliau
belajar hingga sangat benyak menguasai ilmu yang bermacam-macam sehingga
namanya tersohor, kemudian beliau mengarang kitab “Dalail al-Khairat”.
Adapun nasabnya adalah
Sayyid Abu Abdillah Muhammad ibn Sulaiman ibn Abdurrahman ibn Abu Bakar ibn
Sulaiman ibn Ya’la ibn Yakhluf ibn Musa ibn ‘Ali ibn Yusuf ibn Isa ibn Abdullah
ibn Jundur ibn Abdurrahman ibn Muhammad ibn Ahmad ibn Hsan ibn Ismail ibn
Ja’far ibn Abdullah ibn Hasan ibn Hasan ibn Ali ibn Abu Tholib Karramallahu
Wajhah.
SEJARAH
MENJELANG MENGARANG KITAB DALAILUL KHAIRAT
Adapun sebab musabab
beliau mengarang kitab Dalailul Khairat adalah karena pada suatu saat beliau
singgah di suatu desa bertepatan dengan waktu (habisnya) sholat dhuhur. Tetapi
beliau tidak menjumpai seorang pun yang dapat beliau tanyai untuk mendapatkan
air wudlu. Akhirnya beliau menemukan sebuah sumur yang tidak ada timbanya, maka
beliau berputar-putar di sekitar sumur dalam keadaan bingung karena tidak
menemukan alat untuk menimba air. Tetapi kemudian beliau dilihat oleh seorang
anak perempuan kecil yang berusia sekitar tujuh tahun.
Anak itu bertanya kepada Sayyid Muhammad Al-Jazuli. “ya syaikh, kenapa anda nampak kebingungan
berputar-putar disekitar sumur?”
Syaikh menjawab, “saya
Muhammad ibn Sulaiman”
Anak itu bertanya lagi, “apa yang hendak tuan kerjakan?”
Syaikh menjawab, “waktu
sholat dhuhurku sudah sempit, tetapi saya belum mendapatkan air untuk berwudlu”
Anak kecil itu bertanya lagi, “apakah dengan namamu yang sudah terkenal itu tidak bisa (hanya
sekedar) mendapatkan air wudlu dari dalam sumur? Tunggulah sebentar!”
Kemudian anak kecil itu
mendekat ke bibir sumur dan meniupnya sekali, tiba-tiba airnya mengalir dan
memancarkan di sekitar sumur seperti sungai besar. Kemudian anak kecil itu
pulang ke rumahnya, dan syaikh Muhammad pun segera berwudlu dan melaksanakan
shalat dluhur. Setelah itu Syaikh Muhammad Al-Jazuli bergegas mendatangi rumah
anak perempuan kecil itu, sesampainya disana beliau mengetuk pintu.
Anak itu berkata, “siapa itu?”
Syaihk menjawab, “wahai
anak perempuanku, saya bertanya kepadamu, saya bersumpah demi Allah swt. yang
menciptakan kamu dan menunjukkan kepadamu terhadap Nabi Muhammad saw. saya
hendak menanyakan tentang satu hal, saya mohon kamu mau menceritakan kepadaku
dengan apakah kamu bisa mendapat martabat yang tinggi?”
Lalu anak perempuan kecil itu menjawab, “kalaulah tidak karena sumpahmu, tentulah
aku tidak akan menceritakannya. Saya mendapatkan keistimewaan itu karena
membaca shalawat kepada Nabi Muhammad saw”.
Setelah peristiwa itu
kemudian Syaikh Muhammad Al-Jazuli mengarang kitab Dalailul Khairat di kota
Fas. Sebelum beliau menyebarluaskan kitab itu, beliau mendapat ilham untuk
pulang kembali ke tanah kelahirannya. Maka beliau kembali dari Fas ke desa di
tepi daerah Jazulah. Kemudian beliau dengan kesendiriannya itu bertemu Syaikh
Abu Abdillah Muhammad ibn Abdullah as-Shaghir, seorang penduduk dipinggiran
desa dan beliau berguru Dalail kepadanya. Kemudian Syaikh Muhammad Al-Jazuli
melaksanakan kholwat untuk beribadah selama 14 tahun dan kemudian keluar dari
kholwatnya untuk mengabdikan diri dan menyempurnakan pentashihan kitab Dalailul
Khairat pada hari jum’at, 6 Rabi’ul Awwal 862 H. Delapan tahun sebelum beliau
wafat.
WAFATNYA
SANG MUALLIF
Beliau wafat ketika
melaksanakan shalat subuh pada sujud yang pertama pada tanggal 16 Rabi’ul Awwal
870 H. Beliau dimakamkan setelah waktu shalat dhuhur pada hari itu juga di
tengah masjid yang beliau bangun. Sebagian dari keramatnya adalah setelah 77
tahun dari wafatnya beliau, makam beliau dipindahkan ke Marakisy (Maroko).
Ketika jenazah beliau dikeluarkan dari kubur, keadaannya masih utuh seperti
ketika beliau dimakamkan. Rambut dan jenggot beliau masih nampak bersih dan
jelas seperti pada hari beliau dimakamkan.
Makam beliau sering
diziarahi oleh banyak orang. Sebagian besar dari peziarah membaca kitab
Dalailul Khairat disana, sehingga dijumpai di makam itu bau minyak misik yang
amat harum karena begitu banyak dibacakan shalawat dan salam kepada Nabi
Muhammad, para sahabat, dan keluarganya. Kisah wangi semerbak adalah sebagian
dari sejarah Syaikh Muhammad Al-Jazuli. Sejarah yang lain tentang beliau bahwa
para oarang shaleh dari berbagai penjuru dari masa ke masa senantiasa membaca
dan mengamalkan kitab beliau, yaitu Dalail Al-Khairat.
Akhirnya beliau
mendapat predikat sebagai seutama-utamanya orang yang bersama Rasulullah SAW.
kelak karena banyaknya pengikut beliau yang membaca shalawat. Sebagaimana sabda
Rasulullah SAW : “Seutama-utama manusia
bersamaku pada hari kiamat adalah orang yang paling banyak membaca shalawat
untukku”.
Syaikh al-Khafidh Abu
Na’im berkata, “Sejarah besar tentang
Syaikh Muhammad Al-Jazuli ini benar-benar sesuai dengan hadits dan fatwa para
sahabat tentang membaca shalawat kepada nabi ini saya telah menukilnya meskipun
banyak para ulama yang mengetahuinya secara pasti”.
Wallahu a’lam
bish-showab.....
10 komentar:
Ya allah ya robbi....amin ya robbi
AminAmin ya allah
Masyaallah.karya beliau ini di amalkan oleh para waliyullah2 dan kita yg bisa mengamalkan dng Istiqomah solawat dalail ini akan merasakan fadilahnya di dunia ini sebelum kita meninggal.....
Alhamdulillah moga kita mendapat berkah ya baca dalAil khoirot, alamiah liruhi sayyidina abi abdillah Muhammad bin sulaiman al jazuli bisirril faatihah
Mau tanya, buku apa yang mendasari tulisan diatas?
Alhamdulillah. Insyaallah hikayatnya sama yang saya peroleh sebelum diijazahi dalail. Cuma saya belum sempat menulis kembali ceritanya di buku. Mohon ijin admin u/ copy.semoga bermanfaat. Aamiin
Aamiin ya Allah
Aamiin ya Allah
Semoga setelah ini saya bisa Istiqomah membaca dalailul Khoirot
Maksud anda bagaimana saudaraku , ini adalah kisah tentang syeh Sulaiman Al Jazuli pengarang kitab dalailul Khoirot .
Posting Komentar